Kamis, 27 Oktober 2011

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

Dalam tugas ini kami akan membahas tentang visi misi, tujuan jangka pendek, tujuan jangka panjang, dan apa upaya-upaya yang telah ditempuh untuk meraih cita-cita tersebut. Dalam tugas ini kami mewawancari sebuah tempat les bernama EQ10 Plus, pemilik tempat Bimbingan Belajar itu bernama Bambang Indra Cahyana yang juga menjadi staf pengajar disana. Beliau mengajar pelajaran ekonomi/akuntansi beserta matematika. Berikut hasil wawancara kami kepada pemilik.

VISI DAN MISI


VISI:
a) mencerdaskan anak bangsa melalui pembelajaran yang lebih efektif dan efisien melalui jalan Informal
b) menjadi mitra pendamping sekolah yang unggul dan berkualitas
c) menjadi lembaga pendidikan Informal yang berskala Nasional


MISI:
a) mengembangkan pola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang mudah diserap oleh para peserta didik (siswa/i) sehingga diperoleh pemahaman yang komprehensif.


b) memberikan strategi khusus kepada siswa/i agar sukses dalam berbagai Ujian Sekolah seperti Ulangan Harian (UH), Ulangan Harian Bersama (UHB), Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Sekolah (UAS), Ujian Nasional (UN), serta Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ataupun Ujian Masuk Perguruan Tinggi lainnya.


c) menyiapkan peserta didik meraih prestasi terbaik untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan berikutnya.


d) meraih kepercayaan sekolah khususnya dan masyarakat umumnya untuk menjadi Lembaga/Bimbingan Belajar kredibel dalam wadah yang lebih efektif, yaitu: Kelompok Belajar.


e) mengembangkan jiwa entrepreneurship/kewirausahaan yang dituangkan dalam kegiatan usaha pendidikan yang profitable dalam jangka panjang.


TUJUAN JANGKA PENDEK:
Berdiri pada akhir tahun 2008 di garasi rumah, tepatnya pada Bulan Oktober. Pada awalnya dikhususkan untuk siswa/i kelas 12 SMA Jurusan IPS saja, sesuai tujuan awal yaitu mengembangkan  ilmu-ilmu sosial. Tetapi, dalam perkembangannya, dinamika kepercayaan dari masyarakat meningkat di luar prediksi awal, sehingga peserta didik meliputi semua jenjang pendidikan (SD,SMP,dan SMA). Kondisi sekarang, Kelompok Belajar EQ10 Plus telah established, mantap dan berjalan dengan baik, baik dari sarana maupun prasaranya. Sehingga, dapat dikatakan tujuan jangka pendeknya sudah tercapai.


TUJUAN JANGKA PANJANG:
Tujuan Jangka panjang kami adalah ingin sejajar dengan Bimbingan Belajar Ternama yang sudah berskala Nasional, semisal: Ganesha Operation (GO), Sony Sugema College (SSC), Primagama, dsb.


UPAYA YANG DITEMPUH:
Untuk meraih target jangka panjang upaya-upaya yang di tempuh adalah:
a) Senantiasa menjalin hubungan kekeluargaan dengan orang tua siswa/peserta didik, pihak-pihak sekolah terkait dengan regenerasi peserta didik.


b) Mengevaluasi sarana dan prasarana yang sudah ada untuk diperbaiki, ditambah ataupun dikembangkan semata-mata demi kelancaran KBM.


c) Melakukan observasi pasar/pemetaan kekuatan pasar melalui strategi SWOT untuk menjangkau dan menjaring peserta didik.


d) Melakukan riset muatan materi belajar dari berbagai sumber untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.


e) Melakukan koordinasi dengan intern manajemen (staff pengajar, guru, owner, dsb) untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada peserta didik.




Menurut kami sistem perencanaan yang dimiliki oleh Bimbingan Belajar ini sudah sama seperti apa yang kami pelajari dalam Mata Kuliah Pengantar Manajemen. Seperti langkah-langkah dalam membuat rencana disini sudah tepat, yaitu dengan menentukan visi dan misi, menetapkan strategi, dan menjalankan strategi itu. Setting Goals yang dimiliki pun sudah sesuai dengan apa yang kami pelajari yaitu
Specific
Measurable
Attainable
Realistic
Timely
Jadi kesimpulan yang kami buat adalah, tempat Bimbingan Belajar EQ10 Plus sudah sesuai dengan apa yang kami pelajari dalam Pengantar Manajemen.


Sumber:
- Pemimpin EQ10 Plus Bapak Bambang Indra Cahyana






Nama-Nama Kelompok:


ASMI NUQAYAH                  27211775
RAYMOON                          25211923
JEREMIA DIONISIUS            23211808
 kelas 1EB25

Rabu, 12 Oktober 2011

Tugas matkul softskill


Tugas matkul softskill :

        * BUMN (Badan Usaha Milik Negara) merupakan semua bentuk perusahaan yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang.
          Ciri - ciri dari BUMN adalah :
  1. Melayani kepentingan umum
  2. Berusaha untuk memperoleh keuntungan
  3. Pemerintah memiliki kewenangan dalam menetapkan kebijakan usaha
  4. Berstatus badan hukum dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia
  5. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara
  6. Modalnya dapat berupa saham dan obligasi untuk BUMN yang telah go public
  7. Pemerintah bertindak sebagai pemegang saham dan pemegang hak atas segala kekayaan usaha.
  8. Bergerak di bidang produksi atau jasa yang bersifat vital ( menyangkut hajat hidup orang banyak )
  9. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara
  10. Direksi betanggung jawab penuh atas BUMN
 Jenis-jenis BUMN yang ada di Indonesia adalah: 
      Perusahaan Perseroan (Persero)
          Adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal saham nya milik pemerintah dari kekayaan negara yang telah dipisahkan. Contoh perusahaan negara yang berbentuk perseroan (PT) : PT Pos Indonesia, PT PLN, PT Telkom, PT BNI, PT Pelni, PT Aneka Tambang, PT KAI, dan lain-lain.
          Ciri-ciri Perusahaan Perseroan :
  1. Kegiatan usahanya bertujuan mencari laba.
  2. Persero berstatus badan hukum yang berbentuk PT
  3. Bidang usahanya pada sektor vital dan strategis serta profitable
  4. Persero tidak memiliki fasilitas negara
  5. Status pegawai sebagai karyawan swasta
  6. Peranan pemerintah hanya sebesar saham yang dimilikinya
  7. Persero dipimpin oleh direksi dan karyawannya berstatus sebagai pegawai swasta


      *  Perusahaan Umum (Perum)
          Adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Contoh Perusahaan Umum antara lain : Perum Pegadaian, Perum Perumahan Umum Nasional (Perumnas), dan Perum Dinas Angkutan Motor.
          Ciri-ciri Perusahaan Umum :
  1. Melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan
  2. Memiliki status badan hukum 
  3. Dipimpin oleh dewan direksi
  4. Pimpinan dan karyawan berstatus sebagai pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri
  5. Pada umumnya bergerak di bidang usaha jasa yang vital bagi masyarakat.
  6. Perum mempunyai kekayaan yang terpisah sehingga mempunyai kebebasan bergerak
  7. Perum dapat menutut dan dituntut di muka pengadila dan diatur dengan hukum perdata


      
      *  BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) merupakan badan usaha yang modal dan pengelolaannya ditangani oleh masyarakat (swasta).
          Ciri - ciri BUMS adalah :
  1. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
  2. Sumber modal berasal dari persoarangan maupun persekutuan, pinjaman, maupun laba yang tidak terbagi
  3. Kekuasaan tertinggi Persero berada dalam rapat umum pemegang saham 
  4. Pengelola dipilih oleh RUPS
  5. Persero berstatus hukum dan bertanggung jawab sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
  6. Pembagian keuntungan berdasarkan jumlah saham yang ditanamkan
  7. Status pegawai diatur oleh masing-masing perusahaan
          Badan Usaha Milik Swasta di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar, yaitu badan usaha swasta nasional dan badan usaha swasta asing. 

     1.  Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Nasional 
          Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Nasional dalam menjalankan usahanya dapat berbentuk Perusahaan Perseorangan (Po), Persekutuan firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), dan Yayasan.

     2.   Badan Usaha Swasta Asing
           Badan Usaha Swasta Asing ini dibatasi yaitu tidak boleh memasuki bidang usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak dan penting bagi negara, seperti listrik dan air minum. Perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia diutamakan usaha yang berbentuk joint venture (patungan). Penanaman modal asing harus dilakukan dalam bentuk kerja sama dengan pemerintah atas dasar kontrak kerja, dan ditentukan oleh pemerintah yaitu dapat berwujud joint venture, lisensi, kontrak kerja, dan bentuk kerja sama lainnya.




 Ceteris paribus
Cēterīs pāribus adalah istilah dalam bahasa Latin, yang secara harafiah dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai "dengan hal-hal lainnya tetap sama", dan dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan sebagai "all other things being equal."
Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.
Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa:
Harga dari daging sapi akan meningkat — ceteris paribus — bila kuantitas daging sapi yang diminta oleh pembeli juga meningkat.
Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah untuk menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas suatu barang (daging sapi). Ceteris paribus di sini berarti bahwa asumsi yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat memengaruhi hubungan antara harga dan kuantitas permintaan. Faktor-faktor tersebut misalnya termasuk: harga barang substitusi (misalnya harga daging ayam atau daging kambing), tingkat penghindaran risiko para pembeli (misalnya ketakutan pada penyakit sapi gila), atau adanya tingkat permintaan keseluruhan terhadap suatu barang tanpa memperhatikan tingkat harganya (misalnya perpindahan masyarakat kepada vegetarianisme).




Sumber : Yulian Handoko. 2007. Pengetahuan Sosial ekonomi 3. Jakarta: Erlangga